Tampilkan postingan dengan label Daftar Isi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Daftar Isi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 Desember 2015

Dinas Pendidikan dan Pengajaran Deiyai bagi Seragam Sekolah


Yinudoba, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Deiyai tahun anggaran 2015, membagikan seragam sekolah kapada  sejumlah sekolah Dasar negeri maupun  swasta yang adan di Kabupaten Deiyai,


kegiatan penyerahan seragam sekolah tersebut dilakukan secara simbolis serahkan kepada  sejumlah kepala sekolah  negeri maupun swasta di halaman Kantor Dikjar Kabupaten Deiyai Tigido,Jumat, 30/11/2015 belum lama ini.


Ancela Pekey Kepala Sekolah SD YPPK Yinudoba, kepada media mengatakan, Seragam sekolah tersebut terdiri dari pakaian seragam merah putih dan seragam pramuka yang diperuntukan bagai anak didik sekolah dasar, baik laki-laki maupun perempuan dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.


lebih lanjut,dikatakan bahwa maksud dan tujuan dibagikannya seragam sekolah ini sebenarnya ada tiga hal yang harus dicapai oleh Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten  Deiyai melalui pembagian seragan sekolah ini yakni :


Pertama adalah untuk menyeragamkan siswa,Maksudnya agar tidak ada perbedaan antara siswa yang mampu dan kurang mampu, karena pakaian yang digunakan sama. Jadi, tidak ada siswa yang menggunakan pakaian mewah yang mencolok.


Kedua adalah untuk melatih kedisiplinan  siswa. Biasanya seragam sekolah itu juga ada atribut pelengkap, seperti dasi, topi, dan lain-lain. Nah, kelengkapan itu menujukkan kita disiplin atau tidak. Misalnya apakah kita menggunakan atribut sesuai peraturan atau tidak. Jika iya, berarti kita bisa dinilai disiplin karena mengikuti peraturan sekolah.


Ketiga adalah sebagai identitas  seorang pelajar. Dengan menggunakan seragam sekolah , orang akan tahu kalau kita adalah pelajar. Di sekolah swasta, seragam yang digunakan biasanya berbeda-beda tiap sekolah. Maka dari itu, seragam sekolah swasta juga bisa jadi identitas sekolah atau penanda, mana murid sekolahnya dan mana yang bukan. (Yosep Badii/KP)

Jumat, 18 Desember 2015

Honor Belum Dibayar 67 Aparat Kampung Deiyai Gelar Aksi Demo


Kabar Pugay Deiyai, aparat kampung dari 67 kampung menggelar aksi demo menuntut honor Triwulan 3 dan 4 yang belum dibayar oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK) Kabupaten Deiyai didepan Kantor Polisi Sektor Tigi Waghete Kabupaten Deiyai, 18/12/2015,

aksi demo tersebut menuntut agar pihak kepolisian segera menangangi masalah ini, sebab kami kepala Kampung dan Kepala suku sangat berperan di lapangan mengamankan segala masalah dikampung sehingga Daerah Deiyai ini aman, Ujar kapala2  kampung kepada polsek tigi,


Petugas Reserse Polsek Tigi menyampaikan kepada para aparatur kampung agar, masalah ini kami tidak bisa intervensi kalau hanya sepihak, oleh karena itu hadirkan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat kampung (BPMK) Kabupaten Deiyai baru kami bisa luruskan persoalan ini,ujarnya,


Namun para aparatur kampung tetap ngotot agar hak mereka selama 2 triwulan harus dibayarkan karena itu adalah hak kami, kata seorang kepala kampung dan sebagai aksi protes sempat mereka memalangkan jalan utama depan polsek waghete 1 menuju ke Yaba,


Kepala Kampung Yinudoba Yulius Bobii kepada media ini mengatakan, tidak terlepas dari dana ABPD Kampung dari Pak Presiden Yokowi, Honor yang selama ini kami terima itu adalah hak kami sebagai aparatur kampung yang mengabdi kepada Bangsa dan Negara.

Dikatakan lagi bahwa dana APBD Kampung yang kami terima itu adalah Uang kegiatan, bukan bayar honor aparatur kampung, ada juga honor dari dana APBD Kampung itu tapi yang dapat adalah bagi  mereka yang terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan, Katanya.

Salah satu staf BPMK Deiyai ketika dimintai keterangan mengatakan, honor itu adalah hak  dari para  aparat kampung dan RT/RW, sehingga mau tidak mau harus dibayarkan karena ini tinggal 5 hari lagi sudah mau merayakan natal, selain itu dikatannya, honor aparatur kampung bersumber dari RKA BPMK Deiyai APBD 2015 sedangkan dana Kampung/APBD Kampung itu bersumber dari APBN pusat,


Lebih lanjut dikatakan bahwa Kepala BPMK Deiyai jangan samakan antara dua sumber dana ini, kalau honor Kepala Kampung dibebenkan ke APBD Kampung yang sumber dananya dari APBN apakah ada juknis penggunaan karena setahu kami APBD kampung itu uang kegiatan sehingga yang dapat honor adalah mereka terlibat dalam kegiatan saja,


Kalau keputusan kepala BPMK Deiyai bahwa APBD Kampung Triwulan IV Bulan Desember dikhususkan hanya bayar Honor Aparatur kampung berarti hal ini sangat melanggar aturan karena seluruh kampung ada sisa pekerjaan yang belum diselesaikan menunggu dana cair….dan kemanakah ? hak aparatur kampung dan RT/RW itu…… Jawaban ada pada kepala BPMK Deiyai seraya menambahkan. (penulis redaksi:www.kabarpugay.blogspot.co.id)

Kamis, 03 Desember 2015

Mengapa Manusia Berfilsafat?

Sadar atau tidak sadar kita sebetulnya sudah menjalankan sebuah proses yang mendalam kegiatan berfilsafat. Namun memang ada yang membedakan diantara prosesnya itu. Ada orang-orang yang benar-benar mendalam filsafat hingga ke dalam berbagai ilmu. Sesuai dengan jargon yang mengatakan bahwa filsafat adalah induk dari segala ilmu. Tak bisa dipungkiri bahwa filsafat bisa membawa seseorang pada puncak yang lebih stabil, artinya seseorang mampu memahami apapun yang ada di depan mata dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam dirinya. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tidak belajar filsafat secara khusus? Jawabnya adalah bahwa tidak ada manusia yang tidak berfilsafat. Semua aspek yang dilakukan manusia tidak bisa lepas dari aktivitas filsafat. Sesuai dengan makna kata filsafat itu sendiri bahwa filsafat adalah cinta kebijaksanaan. Ini artinya bahwa menuju kebijaksanaan tersebut memiliki proses yang harus dipikirkan oleh manusia untuk mencapainya. Akal sebagai alat primer dari diri manusia sekaligus pembeda dari semua makhluk yang ada, selalu mengajak manusia untuk melakukan proses pencarian jawaban terhadap apa yang dipertanyakannya. Maka dari itu, siapapun kita, pada kenyataannya mengalami sebuah proses berfilsafat. Memang dalam ranah yang signifikan jelas membedakan. Tapi bukan berarti seseorang menolak dirinya berfilsafat atau bahkan membenci filsafat itu sendiri. Misalnya saja, ketika seseorang menyelesaikan masalah yang dihadapainya, mau tidak mau ia harus menghadapinya. Proses menghadapi inilah yang nantinya menimbulkan banyak pertanyaan; mengapa ini bisa terjadi? Siapa yang mampu membantu menyelesaikan masalah ini? dan hingga nanti berujung pada tingkat yang diinginkan yakni kebijaksanaan menghadapai masalah itu. Itulah sebabnya mengapa manusia berfilsafat.
Sebetulnya ini tidak bisa menjadi sebuah pertanyaan jika kita menanyakan sebuah alasan karena mengingat bahwa filsafat memang sudah benar-benar sebagai fitrah manusia. Filsafat itu adalah proses berpikir. Manusia sebagai makhluk yang berpikir sudah jelas akan mengaktualisasikan apa yang ia miliki. Bahkan itu sudah menjadi sesuatu yang otomatis dalam diri manusia. Hanya saja yang membedakan adalah ketika seseorang membatasi filsafat itu dalam dirinya. Ketika kita mendengar orang-orang yang tidak suka filsafat, atau menganggap filsafat sebagai ajang menuju kesesatan berpikir. Sehingga pada lapangan banyak ditemukan mereka-mereka yang belajar filsafat itu mengarah pada hal yang negatif. Paradigma inilah yang semestinya diluruskan dalam diri kita; lingkungan dan negara bahwa dengan berpegang pada sistematis filsafat maka mampu membimbing manusia menuju arah yang lebih baik. Filsafat seperti apa? Filsafat yang memang didasari dengan berbagai teori mendasar yang mampu membimbing secara bertahap menuju kebaikan itu sendiri.

A.    Alasan Manusia Berfilsafat
Manusia sebagia makhluk berakal sudah menjalani proses aktualisasi akal secara sadar atau tidak. Karenas sejatinya manusia berfikir adalah sebuah fitrah. Artinya, sebuah kejelasan yang pasti dilakukan manusia berpikir. Dalam pembahasan kali ini, mengarah pada pertanyaan apa alasan manusia berfilsafat? Sebetulnya bukanlah sebuah pertanyaan yang bisa dijawab dengan mudah. Mengapa kami katakan seperti itu? Karena alasan manusia berfilsafat kembali pada individu masing-masing. Tapi bukan berarti kita mengatakan bahwa tidak ada jawaban yang umum (universal). Memang ada, hanya saja pembahasan yang ditujukan hanya pada akal dan fitrah manusia. Oleh sebab itulah, dalam pembahasan kali ini, kami hanya membahas  pada pokok pembahasan universal yang mengarah pada alasan umum manusia berfilsafat.
Fitrah Manusia Sebagai Makhluk Berpikir
Manusia sebagai makhluk yang dibedakan dari makhluk lainnya memiliki satu keunggulan yang berlebih, yakni akal. Dengan akal sebuah kebenaran bisa dicapai melalui proses yang dilakukan manusia itu sendiri. contohnya; ketika manusia mempertanyakan keberadaan dirinya. Hal semacam ini sudah menjadi kodrati manusia, hal semacam ini pula pernah ternyata pada seorang nabi yang telah kita ketahui yakni Ibrahim A.S. Yang memeprtanyakan keberadaan Tuhan melalu objek yang diamatinya. Oleh sebab itulah, pada kenyataannya manusia akan mempertanyakan setiap apa yang ada di depan matanya secara tiba-tiba. Aka tetapi jika ia sudah begitu memahami yang satu ini, maka ia akan mencoba mencari sesuatu yang lain lagi. Dalam filsafat kegiatan manusia adalah bertanya dan bepikir. Mempertanyakan setiap yang ia hadapi, yang kemudian akan selalu muncul pertanyaan-pertanyaan baru hingga mengantarkan dirinya pada sikap kebijaksanaan itu. Ini dikarenakan proses yang ia lalui. Lalu menemukan jawaban apa yang semestinya ia lakukan, bukan dengan memaksakan diri pada proses yang memberatkan dirinya.
Sekali lagi, sebelum kita membahas lebih jauh mengenai filsafat itu, kami ingin mengatakan bahwa alasan-alasan filsafat ini bisa saja mendapatkan jawaban berbeda yang dimiliki oleh setiap individu. Hanya tergantung dari mana ia mengambil sudut pandangnya. Namun dalam kesempatan ini pula, kami memiliki beberapa alasan mendasar yang mengarah pada alasan manusia berfilsafat.
Kali ini kita akan melihat sudut pandangan filsafat dari asal filsafat itu sendiri. Dalam kehidupan manusia, ada faktor-faktor yang mendorong manusia untuk berfilsafat yakni sebagai berikut:
1.      Keheranan
Salah satu sifat manusia yang satu ini adalah sebuah fitrah artinya memang sudah menjadi dorongan tersendiri ketika seseorang menemukan sesuatu yang baru. Banyak filosof-filosof mengawali dirinya dengan menunjukkan rasa keherananya pada sesuatu yang baru. Dalam bahasa yunani Thaumasia sebagai asal filsafat. Juga dalam perkataan plato “ mari kita memberi pengamatan bintang-bintang, matahari, dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan untuk menyelidiki. Dari penyelidikan ini berasal filsafat.”
Dari pernyataan Plato, bisa kita ambil sebuah kesimpulan bahwa rasa heran ini mampu mengantar manusia pada proses berfilsafat. Wajar saja kalau sesuatu hal yang baru kita ketahui menjadi sebuah pertanyaan besar bagi seseorang.
2.      Kesangsian/keraguan
Ada beberapa filosof yang ragu atas sesuatu yang dia hadapi, seperti Augustinus (254-430 M) dan Rene Descrates (1595-1650 M) menunjukkan bahwa kesangsian adalah sebagi sumber utama pemikiran. Dengan adanya keraguan ini, maka membuat seseorang mempertanyakan kembali setiap yang ia hadapi. Awal sikap ini ditunjukkan dengan keheranan lalu kemudian muncul keraguan. Seolah pertanyaan akan muncul “apakah ini suatu kebenaran? Karena mungkin seseorang akan beranggapan bahwa ia sedang ditipu oleh panca indranya. Lalu muncul lagi pertanyaan, hingga mencapai keyakinan yang ia anggap benar. Oleh sebab itulah dunia ini penuh dengan berbagai pendapat, keyakinan, dan interprestasi.
3.      Kesadaran Akan Keterbatasan
Manusia sering kali kali akan mulai merenungkan segala sesuatunya jika ia berada pada titik yang sudah membatasi dirinya. Kadang asumsi muncul dalam benaknay seseorang akan kehidupan yang dijalaninya. Ia menyadari bahwa dirinya begitu kecil dibandingkan dengan alam sekelilingnya. Manusia akan merasa dirinya sangat terbatas dan terikta oleh ruang dan waktu. Hingga dengan kesadaran akan keterbatasan inilah ia akan memulai melakukan kontemplasi terhadap yang ia hadapi. Hingga nanti pada akhirnya ia akan mempertanyakan di luar manusia yang terbatas pasti ada yang tidak terbatas.
Kesimpulan
            Akal sebagai sebuah alat primer yang dimiliki manusia, yang menuntun manusia untuk selalu berpikir terhadap sesuatu yang ditemukan, dirasakan, dan yang benar-benar menjadi sebuah pertanyaan bagi diri seseorang. Berfilsafat bukanlah sebuah kegiatan yang hanya ditujukan pada kaum tertentu, tapi berfilsafat adalah sebuah kegiatan yang jelas akan dilakukan oleh setiap manusia.
Daftar Pustaka
Surajiyo, Ilmu Filsafat: Suatu Pengantar, Bumi Aksara: Jakarta: 2005
Kamaluddin, Undang Ahmad, Filsafat Manusia: Sebuah Perbandingan Antara Islam dan Barat, Pustaka Setia: Bandung: 2012 SUMBER KLIK DISINI

Minggu, 29 November 2015

Bina Kesadaran Warga Enarotali, Spanduk Peringatan Buang Sampah disebarkan



Paniai, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Paniai, melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,


Bentuk sosialisasi yang dijalankan dengan memasang spanduk "peringatan" buang sampah pada tempatnya di sejumlah tempat, selain di tempat umum juga dikompleks warga di Enarotali Paniai, 


sosialiasasi dilakukan dalam rangkah membina kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, karena selama ini masyarakat buang sampah sembarang, pada hal pemerintah sudah sediakan tong sampah, 


Pantauan Media ini, Selasa, 17 November 2015, tampak salah satu spanduk yang bertuliskan Buanglah sampah pada tempatnya" bentangkan di depan gedung serba guna “uwata wogi” Enarotali,


spanduk Peringatan tersebut, ditulis dalam 2 bahasa daerah yakni bahasa  Suku Mee dan bahasa  Suku Moni, kemudian diterjemahkan dalam bahasa indonesia sebagai berikut, Emigetaida to emigai dalam bahasa Mee artinya "buang sampah pada tempat yang disediakan, sedangkan Bahasa Moni yaitu“ biganoago go biganoae matapa mapuame” artinya “buanglah sampah pada tempat yang disediakan”


Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Paniai, Ice Yumai,ST, mengatakan, “kotak sampah disediakan ditempat-tempat umum”seperti Kompleks Pasar Enarotali dan di Kompleks Warga namun belum ada kesadaran membuang sampah pada tempatnya, 


Lebih lanjut Kata Dia, kami memasang spanduk ini untuk membina kesadaran warga akan pentingnya  kebersihan ditempat umum dan khusus dikompleks warga,selain itu Menurut dia,  kami akan terus melakukan sosialisasi pada warga disekitar Enarotali mapun kampung lain di paniai, ujarnya, (Yosep Badii/KP) 

Rabu, 25 November 2015

Tragedi persipura di Palembang

Di palembang pada tahun 2009 ,  pernah terjadi sebuah tragedi  antara persipura Jayapura dan  Sriwijaya FC, trgadi tersebut dipicuh akibat ulah wasit  yang memimpin laga final Copa Indonesia yang berlangsung di kandangnya Sriwijaya Fc, 

sejarah telah tercatat, tragedi persipura berawal dari keputusan wasit purwanto yang tidak menyatakan pelanggaran terhadap pemain belakang Sriwijaya FC yang menahan bola dengan tangandepan mulut gawang,  

keputusan wasit purwanto  play on padahal hand ball, akibatnya tim persipura mogok lanjutkan pertandingan, pada akhirnya tim Swiwijaya FC yang dimenangkan, pelatih official persipura menarik pemain persipura dari lapangan dan langsung pulang ke negeri cendrawasih ketika itu,

berikut adalah video tragedy persipura vs Sriwijaya Fc yang diupload dalam Youtube, dalam lagu persipura yang dinyanyikan di  tampilkan rekaman bagimana ulah wasit menyatakan play on pada handball,...!   

  

Selasa, 24 November 2015

Mugubopa

Mugubopa, terletak di Debey, Ditsrik Tigi barat, Mugubopa berada di perbatasan  Kabupaten Deiyai dan Dogiyai,

foto Mugubopa dijepret Yosep badii dengan kamera handphone samsung  ketika jalan-jalan di daerah tersebut,17/10/2015,

foto di abadikan untuk dokumentasi  sebagai aset daerah Debey khususnya dan Umumnya Deiyai dan Papua.

selain mugubopa ada juga tempat lain seperti "duamo dan magamiyo" layak di jadikan pariwisata di Deiyai untuk mendapatkan pendapatan asli daerah"


sumber: www.kabarpugay.blogspot.com 

Jumat, 20 November 2015

Woh..!! Warga Temukan "Ular Besar" di Mokumani


Deiyai, Kabarpugay--Hari Minggu, 8 November 2015, sekitar jam 4 sore, warga Mokumani, Kampung Piyakedimi, Distrik Tigi Barat, dikagetkan adanya “Ular besar berbintik kuning” melintang diatas jalan raya,

Ular panjang tersebut, pertama ditemukan, seorang pemuda, Yupentus Bobii, saat menuju ke Mokumani dari Nayauwo, sampai  depan rumahnya Neles Pigome, tampak ada benda hitam melintang di jalan raya, 

Yupen mulai mendekati dan lihat baik-baik, ternyata ular besar melintang dari tumpukan pagar ke arah sebelah jalan, Yupen takut dan berteriak,waee… ular, ular, ular, ada ular besar, 

dengar Yupentus berteriak, banyak   warga dari tiga kampung, Mokumani, Kagaitadi dan Nayauwo, berlarian mendatangi tempat ditemukan ular besar dan panjang itu,
orang pertama yang sampai di tempat itu, Petronella Pigome dan Yohana Bobii, kedua orang ini mengambil kayu  dan bersahan usir ular  kearah kali umagoyauwo namun  mereka takut lalu dibiarkan, 

warga yang datang lihat ular itu, semakin banyak,  Mesak Pigome  dan kawan lain  datang dari Kagaitadi, Mesak berniat tangkap ular tersebut, mesak mulai mendekati ular, pelan-pelan pegang  dari ekor naik ke  kepalah,  namun ular tersebut melawan bahkan rem ditanah, 

 kemudian Mesak dibantu  rekan lain, paksa  pegang  dan  angkat ular,  lalu mesak gantungkan ular di bahu kanannya, dia mulai perlihatkan kepada warga mokumani dan kagaitadi dan kampung lain,

 banyak warga yang takut melihat ular itu karena  jarang ditemukan ular seperti itu, Akulian Pigome,warga  kampung Digikotu, dia merasa takut bahkan minta Mesak lepaskan ular tersebut

 “wae… Mesakh…hati-hati, jangan bawa kemana2, nanti  bahaya, kamu berani sekali, ini bahaya buat kamu sendiri dan orang lain, kata selpina marah sama mesak, 

Selpinan marah kerena, menangkap ular baru dilakukan mesak dikampung Mokumani, ada seorang pemuda yang sempat lewat mengatakan, ular itu buang didanau atau dihutan, kalau dibiarkan disini akan membahayakan warga sekitarnya,

Karena hal yang sama pernah terjadi di kampung saya, ular itu bisa menyerkap binatang piaraan saya,  pernah masuk sampai dibawah tunggku api dan dapat memhayakan kamu sendiri,katanya,

dengar apa yang disampiakan orang itu, Mesak  dilepaskan ular dari bahunya dan dibuang  kali umagoyau, tidak jauh dari tempat tangkap ular itu, 

diketahui, pada Tahun 2014, pernah  ditemukan ular yang sama dalam rumah Oktovia Badii dimokumani, katanya ular itu besar dibagian lehernya ada  tulisan "AWI"  (Yosep Badii, Kabar Pugay)

Kamis, 19 November 2015

Penjual dan Konsumsi “Miras” di Enarotali akan di Denda

Paniai, Kabar Pugay—Maraknya Penjualan  minuman keras secara ilegal dan meningkatknya konsumsi miras, di kota Enarotali, Paniai, telah mengorbankan banyak nyawa manusia, melihat kenyataan tersebut,  telah dibentuk “Tim peduli anti miras dan narkoba di kota Enarotali” sekaligus mengeluarkan sejumlah pernyataan sikap,

Pernyataan sikap  larangan menjual dan mengkomsi miras serta penyerabaran  obat terlarang, dibuat pemuda, masyarakat dan tokoh adat yang tergabung dalam tim peduli miras dan narkoba  di Gedung Serba Guna ”Uwata Wogi” Enarotali, Paniai Papua, Minggu, 17 Novembr 2015,

Dalam kesempatan tersebut, disepakati 2 tuntutan, hasil kesepakatan selanjutnya sebarkan kepada pemerintah (PNS/TNI/POLRI) dan bagikan ke Masyarakat (pengusaha, pedagang, pemuda), juga tempel ditempat keramain kota Enarotali,

dua tuntutan utama yang disepakati saat itu, diantaranya “Denda kepada penjual Miras dan Sanksi kepada mengkomsi miras serta penyebaran obat terlarang lainnya”

dua kesepakati yang dibuat tim peduli miras dan narkoba, pertama yaitu “pihak yang menjual minuman keras, akan didenda uang tunai 50 juta, babi 1 ekor dan 2 tahun penjara” 

sementara itu, Poin kedua, pihak yang konsumsi miras akan disangsi uang tunai 25 juta, 1 Ekor babi dan penjara 1 tahun,kedua poin tersebut, menurut mereka akan dijalankan dalam waktu mendatang,

penanggung Jawab, Tim Peduli Anti Miras dan narkoba, Amoye Kayame, dalam surat kesepakatan, mengatakan, sanksi kepada penjual dan denda kepada komsumsi miras dan narkoba, akan bertindak  tanpa memandang siapa dia,

enta  masyarakat, mahasiswa, pegawai negeri,polisi atau tentara, tidak peduli, kami akan  tindak lanjuti, tegas mereka  dalam surat pernyataan yang ditempel di pasar Enarotali, ibu kota kabupaten paniai.

Penulis: Yosep Badii,

Senin, 16 November 2015

Upayah Menyatuhkan Mahasiswa, Imapa Yogja Gelar, Pentas Budaya Papua

Mahasiswa Papua asal Meepago, Roberta Muyapa, tampil  dalam pentas "seni dan budaya papua" yang digelar ikatan pelajar dan mahasiswa papua (Ipmapa) di depan asrama papua, jln kusuma bangsa, Yogja, 20 Juni 2015,

pentas seni dan budaya Papua mengangkat thema "persaudaraan tanpa batas kebersamaan tanpa batas" itu menampilkan berbagai tarian adat dari Sorong sampai Merauke,

Roberta Muyapa, dengan mengenakan topi "kulit Cendrawasih" menyanyikan lagu "Nuruai pani" disaksikan puluhan mahasiswa Papua yang hadir ditempat kegiatan,

Nuruai pani" lagu daerah suku kamoro di timika itu, dinyanyikan Roberta diringi musik dengan nada slow " terdengar indah nadanya"

"tanpa segan-segan, mulai dari tarikan suara, expresinya, membuat menarik di tonton, lagu yang diungga di video youtube ini,  hingga 3 juli 2015, sebanyak 493 orang menayangkan video tersebut,

video yang diupload IPMAPA DKI Yogja itu, tampak sejumlah orang berikan komentar,diantaranya, akun Fb Ugaipiyauto,
dalam komentar Ugaipiyauto, mengatakan, kau perempuan papua yang hebat, karena bisa memberikan warna tersendiri dalam lagu ini, tanpa ragu, bikin seperti asli,katanya.

selain itu,Anas Gobay, dalam komentar menulis,cover lagu Ini mantap dan tampak hidup jadi saya suka, kamu bisa, kenapa tidak, perempuan Mee juga bisa Kok, katanya memberi apresiasi, 

Presiden Ipma.DKI Yogja, Aris Yeimo, mengatakan, pentas seni dan budaya  yang kami lakukan merupakan  satu upaya menyatuhkan ratusan mahasiswa Papua yang ada di kota Yogja,

“diharapkan dengan kegiatan ini, dapat memperkuat tali persaudaraan, tanpa memandang kamu dari gunung atau kamu dari pantai, tapi kitong satu papua” tuturnya. 
(redaksi kabarpugay),

  

Kamis, 12 November 2015

Dana Desa Tahap Pertama,Piyakedimi Bangun Balai Kampung

Pada tahun 2015, pemerintah Pusat jalankan program “1 Milyar 1 Desa” Dana tersebut dikatakan “APBD Kampung”dana yang dikucurkan tidak sekedar dibagikan, pemerintah pusat  dikemas sejumlah program,  

diantaranya “Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa” semua program ini akan terwujud atau tidak, mari kita lihat.?

setelah dana desa diturunkan pemerintah pusat ke kampung melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung masing-masing kabupaten selanjutnya   dana dicarikan lewat  bank terdekat,

melalui BPMK Deiyai,  pada bulan Sepetember 2015, cairkan dana tersebut melalui bank papua cabang waghete, setelah disampaikan dana sudah dicairkan, masyarakat dari 33 kampung di deiyai  secara bergiliran mengambil dana tersebut,

"Pencairan Dana, pembagian dana” menjadi perbincangan antara pemuda dan mahasiswa serta masyarakat di seantero Deiyai,“dana tahap pertama, selain dana  dibagikan tidak merata dan dana yang dibagikan terjadi pemangkasan, siapa yang pangkas. Apakah BPMK Kabupaten Deiyai atau Bank Papua..?"

Media ini, telah melakukan  wawancara dengan sejumlah  pihak di Deiyai, pegawai bank papua, cabang waghte, Yongki, mengatakan, tuduhan masyarakat  terkait pemotongan dana saat pembayaran, bank papua tidak punya hak pangkas dana, bank papua ikuti intruksi BPMK Deeiyai,

bank papua hanya membayar, jadi masyarakat mau protes, kenapa pembayaran ada pemotontongan atau pembagiannya tidak merata, tanya ke BMPK dan Kuangan Kabupaten Diyai, Jelas Yongki belum lama kepada media ini,

sementara itu,seorang pemuda, Asal Kampung Piyakedimi, distrik Tigi Barat Okto Bobii, menjelaskan, pembangian dana desa tahap pertama sudah bagikan namun BMPK Deiyai potong 60 juta, katanya uang Administrasi,

Selain 60  juta dipotong uang admisnitrasi,  dana yang dibagikan ke 33 kampung,  tidak merata, ada yang dapat 500 juta sementara kampung lain trima 700 juta,

pemotongan dana dan pembagian yang tidak merata, jadi  jd kami masyarakat bingun dengan tindakan BPMK Deiyai, kata Okto Bobii uang yang dibagikan,kami kampung piyakedimi, sudah manfaatkan dana tersebut sesuai petunjuk dari pemerintah pusat, salah satunya pembangunan kampung, buktinya kami sudah bangun balai kampung,

selain pembangunan balai desa, lanjut Okto  dana tersebut kami gunakan pembangunan pagar umum di dua kampung, diantaranya pagar umum RT. Digikotu sampai RT. Uwogege, kata Oktovia bobii kepada media ini diKagaitadi,14 oktober 2015.

Okto Mengatakan, untuk pembangunan fisik lain, akan dilanjutkan setelah dana tahap berikut dicairkan, semoga dana tahap ke-2 dan ke-3 segera dicairkan supaya program lain yang ada dalam konsp bisa tuntaskan, tutur Okto, (Yosep Badii/KP)

Rabu, 11 November 2015

Lemindo Gelar Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa di Nabire


Nabire, (KP) Lembaga Managemen Indonesia (Lamindo) Gelar pelatihan Bimbingan Teknis Peraturan Preseiden No.54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa  kepada sejumlah Instansi pemerintah daerah, pelatihan mulai 5-7 November 2015, di Gedung Bina Marga Jln Merdeka Nabire,

Direktur Lemindo, Tajul Arifin, dalam pemaparan materi, mengatakan sebanyak 23 perserta pelatihan terdiri dari pemerintah Kabupaten Nabire, Intanjaya, Deiyai dan Paniai,

 Dalam pelatihan, lanjut Arifin, difokuskan mengenai  perubahan kepres dan  Ujian Dinas Sertifikasi Pengadadaan Barang/Jasa  kepada Pemerintah dibuat tersebut dilakukan selama dua hari,

Dihadapan  belasan peserta, Direktur LEMINDO, mengatakan, Bimtek ini diadakan  terbuka untuk umum namun khusus kepada pemerintah  sebagai  penyedia barang dan jasa  

"Kegiatan Bimtek sengaja  digelar karena selama ini banyak instansi pemerintah yang belum memahami Pepres No.54 Tahun 2015 dan perubahan  yang ada" kata Tajul Arifin

"pegawai belum paham keperes tersebut,   lanjut Arifin, dalam pelaksanaan ada kesalahan  teutama  pengadaan barang dan jasa selain itu pegawai juga dalam melakukan   pekerjaan kontruksi dan juga  pengelolahan  apalagi dengan pengadaan barang dan jasa secara elektronik, katanya.

Usai melaksanakan bimtek, Kepada media ini. Arifin mengatakan, hari kedua, sabtu,7/11/2015 dilanjutkan dengan Ujian Sertifikasi Pengandaan Barang da Jasa akan yang diberikan oleh LKPP,terang Tajul Arifin. (Yosep Badii/Kabarpugay)