Tampilkan postingan dengan label Info. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info. Tampilkan semua postingan

Minggu, 29 November 2015

Bina Kesadaran Warga Enarotali, Spanduk Peringatan Buang Sampah disebarkan



Paniai, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Paniai, melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,


Bentuk sosialisasi yang dijalankan dengan memasang spanduk "peringatan" buang sampah pada tempatnya di sejumlah tempat, selain di tempat umum juga dikompleks warga di Enarotali Paniai, 


sosialiasasi dilakukan dalam rangkah membina kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, karena selama ini masyarakat buang sampah sembarang, pada hal pemerintah sudah sediakan tong sampah, 


Pantauan Media ini, Selasa, 17 November 2015, tampak salah satu spanduk yang bertuliskan Buanglah sampah pada tempatnya" bentangkan di depan gedung serba guna “uwata wogi” Enarotali,


spanduk Peringatan tersebut, ditulis dalam 2 bahasa daerah yakni bahasa  Suku Mee dan bahasa  Suku Moni, kemudian diterjemahkan dalam bahasa indonesia sebagai berikut, Emigetaida to emigai dalam bahasa Mee artinya "buang sampah pada tempat yang disediakan, sedangkan Bahasa Moni yaitu“ biganoago go biganoae matapa mapuame” artinya “buanglah sampah pada tempat yang disediakan”


Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Paniai, Ice Yumai,ST, mengatakan, “kotak sampah disediakan ditempat-tempat umum”seperti Kompleks Pasar Enarotali dan di Kompleks Warga namun belum ada kesadaran membuang sampah pada tempatnya, 


Lebih lanjut Kata Dia, kami memasang spanduk ini untuk membina kesadaran warga akan pentingnya  kebersihan ditempat umum dan khusus dikompleks warga,selain itu Menurut dia,  kami akan terus melakukan sosialisasi pada warga disekitar Enarotali mapun kampung lain di paniai, ujarnya, (Yosep Badii/KP) 

Kamis, 19 November 2015

Penjual dan Konsumsi “Miras” di Enarotali akan di Denda

Paniai, Kabar Pugay—Maraknya Penjualan  minuman keras secara ilegal dan meningkatknya konsumsi miras, di kota Enarotali, Paniai, telah mengorbankan banyak nyawa manusia, melihat kenyataan tersebut,  telah dibentuk “Tim peduli anti miras dan narkoba di kota Enarotali” sekaligus mengeluarkan sejumlah pernyataan sikap,

Pernyataan sikap  larangan menjual dan mengkomsi miras serta penyerabaran  obat terlarang, dibuat pemuda, masyarakat dan tokoh adat yang tergabung dalam tim peduli miras dan narkoba  di Gedung Serba Guna ”Uwata Wogi” Enarotali, Paniai Papua, Minggu, 17 Novembr 2015,

Dalam kesempatan tersebut, disepakati 2 tuntutan, hasil kesepakatan selanjutnya sebarkan kepada pemerintah (PNS/TNI/POLRI) dan bagikan ke Masyarakat (pengusaha, pedagang, pemuda), juga tempel ditempat keramain kota Enarotali,

dua tuntutan utama yang disepakati saat itu, diantaranya “Denda kepada penjual Miras dan Sanksi kepada mengkomsi miras serta penyebaran obat terlarang lainnya”

dua kesepakati yang dibuat tim peduli miras dan narkoba, pertama yaitu “pihak yang menjual minuman keras, akan didenda uang tunai 50 juta, babi 1 ekor dan 2 tahun penjara” 

sementara itu, Poin kedua, pihak yang konsumsi miras akan disangsi uang tunai 25 juta, 1 Ekor babi dan penjara 1 tahun,kedua poin tersebut, menurut mereka akan dijalankan dalam waktu mendatang,

penanggung Jawab, Tim Peduli Anti Miras dan narkoba, Amoye Kayame, dalam surat kesepakatan, mengatakan, sanksi kepada penjual dan denda kepada komsumsi miras dan narkoba, akan bertindak  tanpa memandang siapa dia,

enta  masyarakat, mahasiswa, pegawai negeri,polisi atau tentara, tidak peduli, kami akan  tindak lanjuti, tegas mereka  dalam surat pernyataan yang ditempel di pasar Enarotali, ibu kota kabupaten paniai.

Penulis: Yosep Badii,

Kamis, 12 November 2015

Dana Desa Tahap Pertama,Piyakedimi Bangun Balai Kampung

Pada tahun 2015, pemerintah Pusat jalankan program “1 Milyar 1 Desa” Dana tersebut dikatakan “APBD Kampung”dana yang dikucurkan tidak sekedar dibagikan, pemerintah pusat  dikemas sejumlah program,  

diantaranya “Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa” semua program ini akan terwujud atau tidak, mari kita lihat.?

setelah dana desa diturunkan pemerintah pusat ke kampung melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung masing-masing kabupaten selanjutnya   dana dicarikan lewat  bank terdekat,

melalui BPMK Deiyai,  pada bulan Sepetember 2015, cairkan dana tersebut melalui bank papua cabang waghete, setelah disampaikan dana sudah dicairkan, masyarakat dari 33 kampung di deiyai  secara bergiliran mengambil dana tersebut,

"Pencairan Dana, pembagian dana” menjadi perbincangan antara pemuda dan mahasiswa serta masyarakat di seantero Deiyai,“dana tahap pertama, selain dana  dibagikan tidak merata dan dana yang dibagikan terjadi pemangkasan, siapa yang pangkas. Apakah BPMK Kabupaten Deiyai atau Bank Papua..?"

Media ini, telah melakukan  wawancara dengan sejumlah  pihak di Deiyai, pegawai bank papua, cabang waghte, Yongki, mengatakan, tuduhan masyarakat  terkait pemotongan dana saat pembayaran, bank papua tidak punya hak pangkas dana, bank papua ikuti intruksi BPMK Deeiyai,

bank papua hanya membayar, jadi masyarakat mau protes, kenapa pembayaran ada pemotontongan atau pembagiannya tidak merata, tanya ke BMPK dan Kuangan Kabupaten Diyai, Jelas Yongki belum lama kepada media ini,

sementara itu,seorang pemuda, Asal Kampung Piyakedimi, distrik Tigi Barat Okto Bobii, menjelaskan, pembangian dana desa tahap pertama sudah bagikan namun BMPK Deiyai potong 60 juta, katanya uang Administrasi,

Selain 60  juta dipotong uang admisnitrasi,  dana yang dibagikan ke 33 kampung,  tidak merata, ada yang dapat 500 juta sementara kampung lain trima 700 juta,

pemotongan dana dan pembagian yang tidak merata, jadi  jd kami masyarakat bingun dengan tindakan BPMK Deiyai, kata Okto Bobii uang yang dibagikan,kami kampung piyakedimi, sudah manfaatkan dana tersebut sesuai petunjuk dari pemerintah pusat, salah satunya pembangunan kampung, buktinya kami sudah bangun balai kampung,

selain pembangunan balai desa, lanjut Okto  dana tersebut kami gunakan pembangunan pagar umum di dua kampung, diantaranya pagar umum RT. Digikotu sampai RT. Uwogege, kata Oktovia bobii kepada media ini diKagaitadi,14 oktober 2015.

Okto Mengatakan, untuk pembangunan fisik lain, akan dilanjutkan setelah dana tahap berikut dicairkan, semoga dana tahap ke-2 dan ke-3 segera dicairkan supaya program lain yang ada dalam konsp bisa tuntaskan, tutur Okto, (Yosep Badii/KP)

Rabu, 11 November 2015

Lemindo Gelar Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa di Nabire


Nabire, (KP) Lembaga Managemen Indonesia (Lamindo) Gelar pelatihan Bimbingan Teknis Peraturan Preseiden No.54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa  kepada sejumlah Instansi pemerintah daerah, pelatihan mulai 5-7 November 2015, di Gedung Bina Marga Jln Merdeka Nabire,

Direktur Lemindo, Tajul Arifin, dalam pemaparan materi, mengatakan sebanyak 23 perserta pelatihan terdiri dari pemerintah Kabupaten Nabire, Intanjaya, Deiyai dan Paniai,

 Dalam pelatihan, lanjut Arifin, difokuskan mengenai  perubahan kepres dan  Ujian Dinas Sertifikasi Pengadadaan Barang/Jasa  kepada Pemerintah dibuat tersebut dilakukan selama dua hari,

Dihadapan  belasan peserta, Direktur LEMINDO, mengatakan, Bimtek ini diadakan  terbuka untuk umum namun khusus kepada pemerintah  sebagai  penyedia barang dan jasa  

"Kegiatan Bimtek sengaja  digelar karena selama ini banyak instansi pemerintah yang belum memahami Pepres No.54 Tahun 2015 dan perubahan  yang ada" kata Tajul Arifin

"pegawai belum paham keperes tersebut,   lanjut Arifin, dalam pelaksanaan ada kesalahan  teutama  pengadaan barang dan jasa selain itu pegawai juga dalam melakukan   pekerjaan kontruksi dan juga  pengelolahan  apalagi dengan pengadaan barang dan jasa secara elektronik, katanya.

Usai melaksanakan bimtek, Kepada media ini. Arifin mengatakan, hari kedua, sabtu,7/11/2015 dilanjutkan dengan Ujian Sertifikasi Pengandaan Barang da Jasa akan yang diberikan oleh LKPP,terang Tajul Arifin. (Yosep Badii/Kabarpugay)

Sabtu, 31 Oktober 2015

Wakil Bupati Deiyai,Agus Pigome, 2 Tahun Merubah "Wajah Debey"

Wajah Debey, dulu dan sekarang, telah berubah, perubahan terjadi karena pembangunan, proses menuju perubahan tidak mudah, pembangunan juga tidak  seperti yang kita bayangkan,  namun apa yang terjadi di daerah Debey, wilayah yang perbatasan dengan Kabupaten Dogiyai ini, tidak seperti dulu, dimana daerah itu terisolir dari semua aspek, namun daerah Debey, Distrik Tigi Barat, Kabupaten Deiyai, kini telah berubah, ada siapa dibalik perubahan itu..?
Agustinus Pigome S.AG, sejak dilantik menjadi Wakil Bupati Deiyai, tidak tinggal diam, Dia melakukan banyak perubahan, Wilayah Deiyai umumnya dan khususnya  Daerah Debey, kita bisa ketahui, selama dua tahun, daerah Debey yang  sebelumnya terisolasi dengan hutan, sekarang mulai tampak seperti kota,

Wajah Debey  berubah menjadi wajah kota" melalui Agustinus Pigome, Putra asal Debey dengan slogan "Gerakan Anak Debey Membangun" langsung tancap gas, dia melakukan penataan pembangunan berupa sarana dan prasarana (infrastruktur) dasar pembangunan di daerah tersebut,
belum lama, media ini melakukan pantauwan langsung di 6 kampung kampung wilaya Debey, terlihat perubahan dimana, jalan dan jembatan serta  rumah masyarakat seperti pemukiman dibangun disana, selain itu,  Tempat Ibadah  dan Gedung Sekolah juga sedang dibangun secara bertahap, sebagaimana dijelaskan dibawah ini,
sejumlah pembangunan yang tengah dibangun diantaranya, jalan yang menghubungkan antara "kebodagi ke Digibagata, jalan ini sangat strategis untuk  memudahkan masyarakat Tadouto, Digibagata, Ipitigi, Egeuwo untuk akses pelayan kesehatan di Puskesmas Kebodagi,
sementara itu, jalan dari kampung Digibata menuju Mugubopa dan Wagomani ke kampung Demago serta jalan pintas lain yang menguhubungkan antar kampung termasuk jalan keliling wilayah Debey akan tuntas dua tahan kedepan, Jelas Agustinus Pigome, kepada media ini, Sabtu 11 oktober 2015 di wakeitei, ibu kota kabupaten Deiyai,
pembangunan untuk  jembatan, ungkap Wabup Deiyai.  kali Debey dan kali Dauwo, tengah dikerjakan, sedangkan  kali lain yang ada di daerah debey akan dibuat jembatan dengan satu type yang sudah dirancang,
dikabarkan, 10 rumah bantuan pemdah Deiyai, tengah dikerjakan, menurut  Pigome, rumah yang sedang dibangun, diperuntungkan bagi masyarakat Debey yang ditergolong miskin,
tidak hanya bidang lain,tempat ibadah juga menjadi beban pemerintah daerah, buktinya  Gereja Katholik St Yosep,Wagomani, paroki Diyai, Dekenat paniai, Keuskupan Timika,  kini gereja tersebut sedang direhab,
selain pembangunan Gereja,  gedung  SD Yppk Wagomani juga tengah dikerjakan, setelah selesai gedung sekolah, kata Pigome,  akan lanjut pembangunan rumah guru, namun semua pembanguna dilakukan secara bertahap,  
berikut ini,  foto yang diabadikan www.kabarpugay.blogspot.co.id, sebagai bukti, daerah Debey telah berubah bersama  Agustinus Pigome, S.AG dengan semangat "Gerakan Anak Debey Membangun"
"Jalan Alternatif dari Kebodagi ke Digibagata @Foto/KP"
Gedung SD YPPK dan Gereja Katolik Wagomani Paroki Diyai,Dekenat Paniai Keuskupan Timika @Foto/Kp 
"Jalan dari Digibagata ke Mugupa  tembus tembus di Dogiyai"



"Jalan dari Wagomani ke Kampung Demago @Foto/ KP"

Selasa, 20 Oktober 2015

Dana Belum Akomodir, BKD Deiyai Tunda Sosialisasi UU ASN

Deiyai,Kabarpugay—Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Deiyai, belum melakukan sosialisasi Undang-undang No:5 Tahun 2015  yang mengatur  tentang Hak dan Kewajiban sebagai Pegawai Negeri Sipil  pada setiap Satuan Kerja parangkat daerah (SKPD) di lingkungan Kabupaten Deiyai,

Kepalah Bidang Pengembangan Karir, BKD Kab Deiyai, Yosias Tekege S.SOS kepada media ini,Selasa (13/10/2015)  mengatakan, UU sudah diberlakukan sejak dua Tahun yang lalu, namun belum disosialisasikan  karena tidak akomodir Dana dalam APBD Tahun 2015,

“Anggaran untuk sosialisasi sudah kami usulkan  kepada Badan perencanaan pembangunan Daerah (Bappeda)  dan Dinas Pengelolahan Keuangan Aset Daerah (DPKAD) Kabupaten Deiyai, Namun tidak akomodir, Jelas Tekege diruang kerjanya”


Bappeda dan DPKAD tidak akomodir usulan dari BKD , lalu  Sosisliasainya bagimana.? Nanti kepentingan pegawai menjadi korban, saya pikir UU tersebut  perlu diketahui  semua Aparatur Negara  baik CPNS,PNS,ASN karena UU itu berbicara mengenai hak dan kewajiban pegawai, Ungkap Tekege,

 Secara terpisah,Kepalah BKD Kabupaten Deiyai, Yanuarius Adii, mengaku, kecewa  karena tidak akomodir dana Sosialisasi, pada hal sudah usulkan dalam APBD Tahun 2015, ya..tahun ini kita tidak akan dilakukan sosialisasikan UU tersebut, katnya Kesal,

Tahun ini tidak jadi sosialisasi, kami akan upayakan tahun 2016, berharap semua pegawai baik di SKPD, Kantor dan Badan serta Distrik, mudah-mudahan bisa ikut sosialisai UU mengenai “hak dan keajiban PNS, Pangkat dan jabatan PNS,tahun depan” Tutur Adii, (Yosep Badii/KP)

Minggu, 11 Oktober 2015

Peran Mahasiswa Membangun "Bangsa"

Mahasiswa Papua  asal  MeePago yang tergabung dalam Ikatakan pelajar dan mahasiswa Kabupaten Nabire, Paniai, Dogiyai, Deiyai (Ipmanapandodei) Kota Study Bandung, mengadakan diskusi dengan topik “Peran mahasiswa membangunan bangsa”Minggu,21/06/2015. di Asrama Ciloa, No 39, Kota Bandung, Jawa Barat.   
Diskusi  digelar kerjasama, Biro Pendidikan dan penalaran, Ipmanapandodei Bandung,  Ferry Tebai  dengan  Leonardus Magai. Sekretaris Jendral  Ikatan Mahasiswa Se-tanah papua (ImaSepa) kota Bandung,jawa Barat

Leonardus Magai, Sekjen ImaSepa, dalam diskusi mengatakan,  mari kita mengenal siapa diri kita?Dari mana kita datang.? Untuk apa kita kuliah? apa yang kita lakukan sekarang?ajak Magai kepada belasan mahasiswa yang hadir dalam diskusi”

“sebagai mahasiswa kita ketahui, dimana kelemahan, kekuatan dan peluang serta tantangan dalam belajar, tidak hanya mengejar ilmu pengetahuan dan juga tidak sekedar berlomba mengejar nilai semata,tapi belajar semua yang dianggap itu membangun kemampuan kita”

selain itu, Lanjut Magai, kita harus beradaptasi dengan lingkungan dimana kita berada sekarang, menyesuaikan diri dengan masyarakat sunda,kita datang dari papua hanya untuk menimbah ilmu pengetahuan,


ingat…!!! orang tua membiayai kuliah, mereka menanti  kita dengan satu harapan, setelah selesai kuliah harus membawah keahlian khusus, itu cukup untuk membaggakan orang tua,

keahlian yang kita bawa, nantinya menjadi nilai tawar dalam dunia kerja, enta di pemerintaan maupun perusahan, jelasnya Magai,

Leonardus Magai , Mahasiswa aktive di  universitas pendidikan Indonesia (UPI) Bandung ini, memaparkan,belajar tidak hanya didunia kampus saja, dimana saja,kapan saja, kita bisa belajar sesuai bidang yang kita  tekuni,

“dunia kerja saat ini,  tidak melihat kuantitas (jumlah) tapi lebih menilai kualitas (Kemampuan) itu  menjadi tolak ukur, apalagi kita diperhadapkan dengan satu istila “persaingan antar intelectual”,Kata Magai dihadapan puluhan peserta diskusi,

Sementara Itu, Biro Pendidikan dan penalaran, Ipmanapandodei, Bandung, Ferry Tebai, mengatakan,kita sebagai mahasiswa perlu ketahui  dinamika yang terjadi,  dimana mahasiswa dipengaruhi oleh  dunia modern, yaitu tekhnologi dan informasi yang berkembang pesat,

Mahasiswa mauanya yang instan-instan saja, lupah  belajar, lupah tugas utama kita, seharus mahasiswa belajar tentang kepemimpinan dalam organisasi, perkuat kemampuan bicara dipublik, meningkatkan kualitas menulis, tidak hanya mengejar nilai dan ilmu pengethuan saja,Tutur Ferry,

jika semua kita kuasai, suda cukup dijadikan bekal ketika kita pulang ke papua, sebagai nilai jual kualitas kita pada dunia kerja, ataupun menciptakan lapangan kerja,Jelas Ferry.

 maka sebagai mahasiswa,perlu bedakan mana yang penting dan tidak, mana yang prioritaskan, apakah kuliah atau terlibat dalam organisasi, hal itu dilakukan karena kebanyakan mahasiswa korbankan kuliah demi organisasi.

"Ya, untuk menjadi manusia yang berkualitas dan profesional, selain belajar di kampus, tidak terlepas dari organisasi, jadi alangkah bagusnya" 

kedua hal ini dijalankan bersamaan, tinggal kita pandai atur waktu, tutur magai, Kesimpulan dari Diskusi yang memakan waktu empat jam itu, sumber : Klik disini MethuCs